Masjid At-Tin
Banyumeneng, Gamping, Yogyakarta
Ahad, 31 Agustus 2025
Resume pengajian subuh:
Kitab Bahjatu Nadzirin
Syarhu Riyadh As-Shalihin
Karya Imam An-Nawawi (w. 676 H)
Penjelasan oleh Syekh Salim Al Hilali
١٠٠١ وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: "يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا." رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
فِقْهُ الْحَدِيْثِ:
* الْحَثُّ عَلَى حِفْظِ كِتَابِ اللَّهِ وَتَدَبُّرِهِ.
* مَنَازِلُ الْمُؤْمِنِيْنَ تَتَفَاوَتُ فِي الْجَنَّةِ حَسْبَ أَعْمَالِهِمْ وَاجْتِهَادِهِمْ فِي الدُّنْيَا.
* تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ وَتَدَبُّرِهِ رَبِيْعُ صَدْرِ الْمُؤْمِنِ فَهُوَ يَطْمَئِنُ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيَتَلَذَّذُ بِهَا فِي الْآخِرَةِ.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
"Akan dikatakan kepada pemilik (ahli) Al-Qur’an: Bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu (di surga) berada pada akhir ayat yang engkau baca."
(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata: hasan sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud).
Fikih Hadis (فقه الحديث):
1. Anjuran untuk menjaga, menghafal, dan merenungi Kitab Allah (Al-Qur’an).
2. Tingkatan para mukmin di surga berbeda-beda sesuai dengan amal dan kesungguhan mereka di dunia.
3. Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an adalah penyejuk hati seorang mukmin; ia mendapatkan ketenangan dengannya di dunia dan kenikmatan dengannya di akhirat.
بَابُ الْأَمْرِ بِتَعَهُّدِ الْقُرْآنِ وَالتَّحْذِيْرِ مِنْ تَعْرِيضِهِ لِلنِّسْيَانِ
١٠٠٢ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: "تَعَاهَدُوا هَذَا الْقُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا." مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
فِقْهُ الْحَدِيْثِ:
* الْحَثُّ عَلَى الْمُوَاطَبَةِ عَلَى قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَمُذَاكَرَتِهِ.
١٠٠٣ وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: "إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ؛ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا، وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ." مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
فِقْهُ الْحَدِيْثِ:
* بَيَانُ أَنَّ الْقُرْآنَ إِذَا لَمْ يَتَعَاهَدْهُ صَاحِبُهُ يَكُونُ أَشَدَّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا.
* مِنْ أَقْبَلَ عَلَى الْقُرْآنِ بِالْحِفْظِ وَالْمُذَاكَرَةِ وَالْعَمَلِ يَسَّرَ اللَّهُ لَهُ ذَلِكَ كُلَّهُ، وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ تَفَلَّتَ مِنْهُ.
Bab: Perintah untuk menjaga (membiasakan diri dengan) Al-Qur’an dan peringatan agar tidak melalaikannya hingga terlupakan
1002 Dari Abu Musa, dari Nabi ﷺ beliau bersabda:
"Jagalah Al-Qur’an ini, demi (Allah) yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya (Al-Qur’an) itu lebih mudah lepas daripada unta yang terikat talinya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Fikih hadits:
Anjuran untuk rutin membaca dan mengulang-ulang Al-Qur’an.
1003 Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaan orang yang memiliki (hafalan) Al-Qur’an adalah seperti unta yang terikat; jika ia menjaganya maka unta itu tetap tertahan, tetapi jika ia melepaskannya maka unta itu pergi."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Fikih hadits:
1. Penjelasan bahwa Al-Qur’an, jika tidak dijaga oleh pemiliknya, akan lebih cepat hilang (dari ingatan) dibanding unta yang dilepas ikatannya.
2. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Al-Qur’an dengan menghafal, mengulang, dan mengamalkannya, Allah akan memudahkannya dalam semua hal itu. Sebaliknya, siapa yang berpaling darinya, maka Al-Qur’an akan lepas darinya.
Semoga Allah memberkati kita semua. Mari gemar mengaji!
Aditya Rikfanto